Monday, 3 March 2014

Disiplin dan tanggung jawab , melalui Makan Bersama

Dalam berbagai tulisan tentang pengalaman Kehidupan di Jepang, Singapura (atau mungkin di berbagai negara lain) sering diceritakan  tentang bagaimana restoran fast food  mengajarkan konsumen untuk membereskan sampah bekas makanannya sendiri dan juga merapikan kursi bekas tempat duduknya. Sampah tidak asal buang, tapi harus dibuang ke tempat sampah sesuai dengan jenisnya. Misalnya sampah kertas harus dipilah dari sampah plastik. Di sana tidak ada waiter/ess yang khusus tugasnya untuk membersihkan meja konsumen seperti di Indonesia.  Pun di kelas kami, B3 di TK Kartika, anak-anak dilatih untuk memberekan bekas makannya sendiri.

Satu hari dalam setiap bulan, sekolah mengadakan acara makan bersama. Pemasaknya adalah orangtua murid yang di rotasi masing-masing kelas dengan dana yang diberikan oleh sekolah, dengan menu lengkap. 4 sehat, lima sempurna. Semua orangtua masing-masing kelas mendapat giliran. Kalau bulan Januari kelas A1-, bulan Februari  A-2, bulan Maret kelas  B1... begitu seterusnya.

Dalam acara makan bersama ini, anak-anak berlatih untuk makan secara rapi - bersih dan bertanggung jawab, dalam arti, karena mereka 'ngambil' sendiri, maka makanan yang diambil, 'harus' dihabiskan. Setelah makan, mereka mengembalikan piring ke dapur. Dengan pola seperti ini, semoga kelak mereka akan terbiasa, dengan attitude  rapi dan bersih.








No comments: